Senin, 18 Maret 2013

Waspadai Diare si kecil

Waspadai Diare pada Bayi
Bayi sakit memang membingungkan. Apa dan bagaimana gejalanya? Kapan persisnya ia harus segera dibawa ke rumah sakit? Tak jarang kita dibuat panik dan pontang-panting dengan kondisi anak yang tiba-tiba memburuk. Apalagi, karena suami-istri sibuk bekerja, tak sempat terlalu detail mencermati gejala penyakit anak.
Salah satu tanda yang sering terlihat adalah ketika aktivitas bayi menurun. Ia akan tampak lebih banyak tidur atau terlihat lesu. Cara menangis bayipun beda dari biasanya. Tangisannya jadi lemah. Umumnya, tangisan kuat adalah pertanda ia sehat. Saat lapar dan ingin minum susu, misalnya. Tapi kalau tangisannya lemah seperti mengerang, itu pertanda dia sakit.
Selain itu, perubahan pola kesadaran bayi juga bisa dijadikan pertanda. Bayi sehat, reaksi matanya sangat aktif, melihat ke kiri dan kanan. Kalau sakit, sorot matanya terlihat lemah. Begitu pula suhu tubuhnya yang tak stabil. Kadang tinggi atau justru lebih rendah dari suhu normal.
Jika suhu tubuh meningkat, langkah awal terpenting adalah mencermati ada tidaknya dehidrasi. Sebab, bayi dehidrasi biasanya suhu tubuhnya meninggi. Dehidrasi sendiri dapat disebabkan berbagai hal. Misalnya, kemampuan minumnya berkurang, buang airnya terlalu banyak, atau suhu di kamarnya terlalu panas. Semua inilah yang harus dicermati orangtua atau pengasuh.
Perhatikan pula, apakah dari garis keturunan keluarga yang memiliki riwayat kejang demam (stuip). Sebab, penyakit ini juga diawali dengan suhu badan yang meninggi.
Sementara jika terkena diare, bayi akan terlihat gelisah dan sering menangis. Tanda lain, tampak mencret atau banyak buang air. Bayi yang kena diare akan lebih banyak minum karena ia merasa haus akibat banyak mengeluarkan cairan dari tubuhnya.
Sementara kekurangan cairan atau dehidrasi pada bayi sangat mempengaruhi bayi, karena cairan itu sangat diperlukan tubuh. Pada prinsipnya, dehidrasi ada dua macam. Yang pertama karena pemasukannya kurang, yang kedua pengeluarannya berlebihan.
Jika pemasukannya kurang, jelas bayi akan mengalami dehidrasi. Sedangkan jika pengeluarannya berlebihan (semisal diare) dan tidak dibarengi dengan pemasukan, juga akan menyebabkan dehidrasi. (cy)
sumber : visual

Tidak ada komentar:

Posting Komentar