Jumat, 06 Maret 2015

Subhanallah, Kumandang Adzan Dapat Merangsang Saraf Kecerdasan Bayi.,

 




Subhanallah, Kumandang Adzan Dapat Merangsang Saraf Kecerdasan Bayi

Anak merupakan salah satu anugerah dan karunia yang besar yang diberikan Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada sebuah keluarga. Dalam kehidupan keluarga, orang tua mempunyai kewajiban untuk mendidik, menjaga dan merawat anak-anaknya dengan sebaik-baiknya, karena ia termasuk amanah yang dititipkan Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada mereka. Amanah ini kelak akan dimintakan pertanggungjawabannya dihadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Seyogyanya kewajiban mendidik anak sudah harus dimulai sejak masa dalam kandungan sebelum anak itu lahir ke dunia, bukan hanyya dilakukan setelah ia dewasa. Mendidik anak setelah dilahirkan dan berusia dewasa dikatakan oleh banyak ulama sudah masuk dalam kategori “terlambat”. Mereka, para ulama dan orang-orang sholih sudah jauh-jauh hari mulai memikirkan bagaimana mendidik anaknya kelak sejak sebelum pernikahan. Salah satunya dengan menentukan calon pasangan yang sholeh/ sholehah. Harapannya, tentu saja agar anaknya nanti dapat menjadi orang yang sholeh/ sholehah pula.
Meski begitu, terlambat atau tidak, masih kecil atau pun sudah dewasa, pendidikan anak tetap diperlukan. Salah satu bentuk pendidikan terhadap anak yang sering dilakukan orang tua, yang pertama kalinya dilakukan sejak anak itu berada di alam dunia adalah membacakan adzan dan iqamah ketika anak tersebut baru saja dilahirkan. Begitu anak itu lahir, sang ayah biasanya mengumandangkan adzan di telinga kanan dan iqamah di telinga kiri. Ini adalah bagian dari sunnah yang dilakukan dan diajarkan oleh Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa alihi wa shohbihi wa sallam kepada umatnya sebagaimana telah disebutkan dalam berbagai hadits.
Imam an-Nawawi (631-676 H) rahimahulloh di dalam kitab al-Adzkar menyatakan:
روينا في سنن أبي داود والترمذي وغيرهما عن أبي رافع رضي الله عنه مولى رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : ” رأيت رسول الله صلى الله عليه وسلم أذن في أذن الحسين بن علي حين ولدته فاطمة بالصلاة رضي الله عنهم “. قال الترمذي : حديث حسن صحيح
Kami telah meriwayatkan di dalam Kitab Sunan Abu Dawud dan at-Tirmidzi dan selain keduanya dari Abu Rafi’ radhiyallahu ‘anhu maulanya Rasulullah SAW, beliau berkata: “Saya telah melihat Rasululloh SAW meng-adzani di telinganya Hasan bin Ali tatkala Fathimah baru saja melahirkannya dengan adzan shalat semoga Allaoh meridhai mereka semua”. Imam at-Tirmidzi berkata: Ini adalah hadits yang hasan lagi shahih. (Al-Adzkar, hal : 298).
Disebutkan pula dalam Kitab al-Adzkar an-Nawawiyah tersebut:
قال جماعة من أصحابنا : يستحب أن يؤذن في أذنه اليمنى ويقيم الصلاة في أذنه اليسرى. وقد روينا في كتاب ابن السني عن الحسين بن علي رضي الله عنهما قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : ” من ولد له مولود فأذن في أذنه اليمنى ، وأقام في أذنه اليسرى لم تضره أم الصبيان
Sekumpulan dari sahabat-sahabat kami berkata: DISUNNAHKAN bila seseorang meng-Adzani bayi di telinganya yang kanan, dan meng-Iqomatinya di telinganya yang kiri. Dan sungguh kami telah meriwayatkan di dalam kitab Ibnu as-Sunniy dari Hasan bin Ali radhiyallahu ‘anhuma berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang dilahirkan baginya seorang anak, kemudian dia meng-adzaninya di telinganya yang kanan dan meng-iqomatinya di telinganya yang kiri, maka Jin Ummu Shibyan tidak akan dapat membahayakannya”. (Al-Adzkar, hal : 299).
Tapi tahukah anda bahwa mengumandangkan adzan di telinga kanan dan iqamah di telinga kiri pada anak yang baru dilahirkan bukan hanya mengikuti sunnah Rasulullah saja. Lebih dari itu, adzan dan iqamah tersebut ternyata mempunyai keistimewaan dan dampak yang baik bagi perkembangan seorang anak. Para peneliti dan cendekiawan muslim telah melakukan berbagai riset ilmiah terkait hal ini dan menyatakan bahwa mengumandangkan adzan pada bayi yang baru dilahirkan ternyata sangat ampuh dalam mencerdaskan otak sang anak.
Dikutip dari National Geographic Indonesia mengungkapkan bahwa kumandang adzan mampu merangsang saraf kecerdasan bayi. Ulama cendekiawan muslim dari Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, DR. Karyono Ibnu Ahmad berkata:
“Ketika azan itu dibisikan di telinga kanan sang bayi, maka yang terjadi adalah suara itu mampu merangsang saraf kecerdasan bayi untuk berfikir. Sedangkan bila dibisikan di telinga kiri, maka suara itu akan menimbulkan sentuhan rangsangan kecerdasan emosi atau rasa si bayi. Namun, bisikan adzan itu wajib disertai dengan doa terhadap Allah,” ungkap Ibnu Ahmad (2/3/2015) dalam halaman National Geographic Indonesia.
As’ad Syamsul Arifin dalam penelitian kepustakaannya yang berjudul “Nilai-Nilai Edukatif dalam Hadits Nabi: Studi Analisis Terhadap Hadits Nabi tentang Adzan di Telinga Bayi” berhasil mengungkapkan hubungan nilai edukasi dan pengaruh adzan di telinga bayi baru lahir. Mahasiswa Universitas Hasyim Asy’ari Tebuireng Jombang itu memberikan alasan terkait risetnya tersebut:
“Diantara keutamaan syariat Islam terutama bagi umat Islamnya sendiri, ialah bahwa syariat Islam telah menjelaskan tentang seluk beluk hukum dan dasar-dasar pendidikan yang berkaitan dengan anak. Dengan demikian seorang pendidik akan dapat melaksanakan kewajiban terhadap anak secara jelas. Sungguh merupakan keniscayaan bagi setuap orang yang bertanggung jawab terhadap masalah pendidikan untuk melaksanakan kewajibannya secara sempurna sesuai dengan prinsip-prinsip yang telah diletakan oleh Islam dan yang digambarkan oleh pendik pertama, Nabi Muhammad SAW,” kata Arifin dalam laporan penelitiannya.
Dari hasil penelitian As’ad Syamsul Arifin terungkap bahwa hadits tentang adzan di telinga bayi yang baru lahir mengandung hikmah dan nilai-nilai pendidikan agama pada anak, terutama sekali pendidikan tauhid dan pendidikan ibadah. Pelaksanaan adzan di telinga bayi yang baru lahir juga mempunyai pengaruh positif terhadap kecerdasan spiritual anak karena usia awal anak merupakan masa keemasan yang mampu menerima informasi dengan mudah, dan informasi keagamaan yang disampaikan melalui adzan yang disenandungkan pada saat anak lahir akan terserap dengan baik dan kemudian informasi yang tersimpan di dalam otak anak itu akan mencuat kembali ketika ia mengalami atau mempelajari agama Islam di saat ia sudah mulai bisa berinteraksi dengan lingkungan sekitar, sehingga pada saat itu anak akan mudah menangkap informasi lanjutan tentang agama tersebut.
Dalam kata penutupnya, As’ad Syamsul Arifin berharap hasil penelitiannya ini dapat memberikan manfaat bagi para pemerhati pendidikan anak khususnya bagi orang tua. Ia berkata:
Buku Ajaibnya Adzan untuk Mencerdaskan Otak Anak Sejak Lahir“Anak sejak dilahirkan sesungguhnya adalah merupakan mahluk yang jenius dan sudah semestinya bagi orang tua untuk memberikan segala informasi yang bermanfaat bagi anak agar kejeniusan tersebut tidak terpupus,” harap Arifin.
Subhanalloh, keajaiban adzan yang diperdengarkan di telinga bayi yang baru dilahirkan memang sungguh luar biasa. Sunnah Rasulullah  shollallohu ‘alaihi wa alihi wa shohbihi wa sallam tersebut mengandung banyak hikmah dan rahasia. Hal inilah yang mendorong seorang penulis yang bernama Imam Musbikin untuk membuat sebuah buku yang diberi judul “Ajaibnya Adzan untuk Mencerdaskan Otak Anak sejak Lahir”. Dalam buku terbitan Diva Press itu, Imam Musbikin menjelaskan secara lengkap mengenai keajaiban adzan dan iqamah dalam mencerdaskan anak, baik dari tinjauan agama, komunikasi, bahasa, psikologi, maupun neuroteologi. Diantaranya buku itu membahas hal-hal berikut ini:
  • Adzan untuk “Merebut” Detik Pertama Masa Keemasan Otak Anak setelah Lahir
  • Suara Adzan dan Iqamah yang Menakjubkan akan Tersimpan dalam Otak Bahasa Anak
  • Adzan dan Iqamah sebagai Software Penginstal “God Spot”
  • Suara Adzan Menenteramkan Anak
  • Adzan dan Iqamah Menjadi Bahasa Kasih Sayang yang Mencerdaskan
  • Adzan dan Iqamah sebagai Stimulasi Awal Bahasa Anak
  • Suara Adzan dan Proses Terjadinya Bahasa
  • Adzan Sebagai Bentuk Komunikasi Verbal setelah Anak Lahir
  • Mengadzani Anak Dipandang dari Sudut Fungsi Komunikasi
  • Dan lain-lain.
Ulama dari kalangan pengikut Wahabi Salafi, Ibnul Qayyim al-Jauziyyah di dalam kitabnya Tuhfatul Wadud bi-Ahkamil Maulud, menyatakan mengenai kesunnahan mengadzankan di telinga kanan dan iqamah di telinga kiri pada bayi yang baru lahir. Ibnul Qayyim al-Jauziyah mengungkapkan berbagai rahasia dibalik kumandang adzan pada telinga bayi sebagaimana tertulis dalam kitabnya tersebut:
وسر التأذين والله أعلم أن يكون أول ما يقرع سمع الإنسان كلماته المتضمنة لكبرياء الرب وعظمته والشهادة التي أول ما يدخل بها في الإسلام فكان ذلك كالتلقين له شعار الإسلام عند دخوله إلى الدنيا كما يلقن كلمة التوحيد عند خروجه منها وغير مستنكر وصول أثر التأذين إلى قلبه وتأثيره به وان لم يشعر مع ما في ذلك من فائدة أخرى وهي هروب الشيطان من كلمات الأذان وهو كان يرصده حتى يولد فيقارنه للمحنة التي قدرها الله و شاءها فيسمع شيطانه ما يضعفه ويغيظه أول أوقات تعلقه به
وفيه معنى آخر وهو أن تكون دعوته إلى الله وإلى دينه الإسلام وإلى عبادته سابقة على دعوة الشيطان كما كانت فطرة الله التي فطر عليها سابقة على تغيير الشيطان لها ونقله عنها ولغير ذلك من الحكم
“Dan SIRR (RAHASIA) mengadzani bayi, Wallahu A’lam: yaitu supaya yang didengarkan manusia pertama kali adalah ucapan yang mengandung kebesaran Rabb dan keagunganNya serta syahadat yang pertama kali memasukkanya ke dalam Islam, jadi ibarat mentalqinkannya tentang syiar Islam ketika memasuki dunia, sebagaimana dia ditalqin ketika keluar dari dunia, dikarenakan juga sampainya pengaruh adzan ke dalam hatinya dan kesan adzan pada dirinya tidak dipungkiri, meskipun dirasakan ada faedah lain dalam hal itu, yaitu larinya setan dari kalimat adzan, dimana setan senantiasa menunggunya kelahirannya, lalu menyertainya karena takdir Allah dan kehendakNya, maka dengan itu setan yang menyertainya mendengar sesuatu yang melemahkannya dan membuatnya marah sejak pertama mengikutinya”.

Seorang pria menangis


Seorang pria menangis ,kemudian ada orang menanyakannya kenapa dia menangis.
Orang yg menangis ini lalu mengatakan, "Aku memiliki seorang putra, aku pikir aku akan membuat dia bisa membaca dan menulis dan akan menjadi orang besar. Dan kami memberinya pendidikan yang terbaik dg mengirimnya belajar ke luar negeri.
Lalu tiba-tiba ia jatuh sakit dan dokter menyerah dengan keadaannya. Dia menghitung napas terakhirnya dan dia berkata kepadaku. " Ayah, bawakan semua sertifikat dan ijazahku kemari!!! " Dia berkata sambil menatapku . " Ayah Ini semua gelarku, tapi ayah tidak mengajariku Al-Qur'an , Bagaimana aku akan menghadap Allah ? "

Aku berdiri di depannya dan dalam beberapa saat dia sudah menghembuskan nafas terakhirnya .
Hikmah:
Sebagian besar dari kita peduli dengan kehidupan duniawi ini, tapi lupa dengan kehidupan akhirat . Mari kita bertekad kuat bahwa kita akan selalu bertakwa kepada Allah dan rasul-Nya. Agar hidup kita menjadi baik di dunia dan di akhirat. Amin
ربنا آتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار
[ البقرة : 201 ]
Rabbana atina fid dunya - hasanatan wa fil ' akhirati hasanatan waqina ' adhaban - nar
Ya Rabb kami! Berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa api.
 [ Al-Qur'an Surah 2 : ayat 201 ]

Rabu, 04 Maret 2015

TETAP SEMANGAT KE SEKOLAH MESKI LEWATI JEMBATAN BERBAHAYA

TETAP SEMANGAT KE SEKOLAH MESKI LEWATI JEMBATAN BERBAHAYA
 
Bersyukurlah jika saat ini anak-anak Anda ke sekolah bisa lewati jalan mulus tidak ada rintangan saat bepergian. Tapi bayangkan adik-adik kita di desa terpencil seperti di Boyolali ini, saat akan ke sekolah mereka harus menempuh jembatan yang berbahaya.

“Jembatan” ini menghubungkan antara dua desa, yaitu Plempungan di Kabupaten Karanganyar dan Desa Suro di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Rangkaian batang besi panjang ini sebenarnya bukanlah jembatan, melainkan saluran irigasi yang mengalirkan air dari Waduk Cengklik menuju sawah-sawah di sekitarnya.

Jembatan ini hanya terdiri dari pijakan dari papan kayu selebar 40 cm yang disusun di sepanjang rangka besi jembatan irigasi yang dibuat pada jaman Belanda. Saluran irigasi selebar ±1,5 meter ini tergantung di atas jurang sedalam 15-20 meter oleh 2 pasang besi panjang melengkung di antara dua struktur penahan di ujung saluran.

Setiap musim penghujan, papan kayu yang melintang di atas batangan besi menjadi licin. Akibatnya, banyak anak sekolah atau orang dewasa yang terpeleset saat melintas. Beruntung, mereka terjatuh diatas saluran irigasi sehingga hanya mengalami luka lecet. Meski begitu anak-anak ini tetap memilih melewati jembatan ini sebagai jalur alternatif untuk mempersingkat jarak 8 km. (SUMBER: antaranews.com/ sangpencerah.com/

Rabu, 03 Desember 2014

Nama-nama Bayi yang Diharamkan dalam Islam


SHAKESPEARE berujar, ‘Apalah arti sebuah nama?’. Tapi bagi umat Islam, tidak demikian adanya. Nama adalah sesuatu yang berharga. Nama menjadi sedemikian penting karena sebuah nama dianggap juga sebagai sebuah doa kepada Allah Swt.

Dalam memberikan nama kepada anak, mungkin di antara para orang tua belum mengetahui kaidah Islam mengenai nama-nama yang boleh, makruh, dan bahkan diharamkan. Untuk menghindari dan ataupun memperbaiki kesalahan dalam memberikan nama pada anak, berikut adalah ulasannya.

a. Kaum muslimin telah bersepakat terhadap haramnya penggunaan nama-nama penghambaan kepada selain Allah Ta’ala baik dari matahari, patung-patung, manusia atau selainnya, misalnya: Abdur Rasul (hambanya Rasul), Abdun Nabi (hambanya Nabi), dsb. Sedangkan selain nama Nabi Saw., misal: Abdul ‘Uzza (hambanya Al-‘Uzza (nama patung/berhala), Abdul Ka’bah (hambanya Ka’bah), Abdus Syamsu (hambanya Matahari) dsb.

b. Memberi nama dengan nama-nama Allah Tabaraka wa Ta’ala, misal: Rahim, Rahman, Kholiq dsb.

c. Memberi nama dengan nama-nama asing atau nama-nama orang kafir.

d. Memberi nama dengan nama-nama patung/berhala atau sesembahan selain Allah Swt., misal: Al-Lat dan Al-‘Uzza..

e. Memberi nama dengan nama-nama asing baik yang berasal dari Turki, Faris, Barbar dan daerah lainnya.

f. Setiap nama yang memuji (tazkiyyah) terhadap diri sendiri atau berisi kedustaan. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda;

“Sesungguhnya nama yang paling dibenci oleh Allah adalah seseorang yang bernama Malakul Amlak (raja diraja),” (HR. Bukhori & Muslim).

g. Memberi nama dengan nama-nama Syaithon, misal: Al-Ajda’ dll.

Nama-nama Yang Dimakruhkan

a. Dimakruhkan memberi nama anak dengan nama-nama orang fasiq, penzina dll.

b. Dimakruhkan memberi nama anak dengan nama perbuatan-perbuatan jelek atau perbuatan-perbuatan maksiat.

c. Dimakruhkan memberi nama anak dengan nama para pengikut Fir’aun, misal: Fir’aun, Qarun, dan Haman.

d. Dimakruhkan memberi nama anak dengan nama-nama hewan yang telah dikenal akan sifatsifat jeleknya, misal: Anjing, keledai dll.

e. Dimakruhkan memberi nama anak dengan Ism, mashdar, atau sifat-sifat yang menyerupai terhadap lafzdz “agama”, dan lafadz “Islam”, misal: Nurruddin, Dliyauddin, Saiful Islam dll.

f. Dimakruhkan memberi nama ganda, misal: Muhammad Ahmad, Muhammad Sa’id, dll.

g. Para ulama memakruhkan memberi nama dengan nama-nama surat dalam Al-Qur’an, misal: Thoha, Yasin dll.

Solusi

Jalan keluar dari kedua hal ini adalah mengubah nama-nama tersebut dengan nama-nama yang disukai (mustahab) atau yang diperbolehkan secara syar’i. Dan untuk merubah nama ini kita dapat mendatangi kementrian/departemen yang mengurusi masalah ini.

Sesungguhnya Rasulullah Saw. mengubah nama-nama yang mengandung makna kesyirikan kepada Allah SWT kepada nama-nama Islami, dari nama-nama kufur kepada nama-nama imaniyah.

Diriwayatkan dari ‘Aisyah radhaiallahu ‘anha, ia berkata:

“Sesungguhnya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam merubah nama-nama yang jelek menjadi nama-nama yang baik,” (HR. AT-Tirmidzi).

UNTUK RUJUKAN SUMBER DAN SELENGKAPNYA: http://www.islampos.com/nama-nama-bayi-yang-diharamkan-dalam-islam-60008/

Sabtu, 29 November 2014

SEKALI MEMBENTAK, MILYARAN SEL OTAK ANAK RUSAK!

“Tahukan Anda di dalam setiap kepala seorang anak terdapat lebih dari 10 trilyun sel otak yang siap tumbuh. Satu bentakan atau makian mampu membunuh lebih dari 1 milyar sel otak saat itu juga. Satu cubitan atau pukulan mampu membunuh lebih dari 10 milyar sel otak saat itu juga. Sebaliknya 1 pujian atau pelukan akan membangun kecerdasan lebih dari 10 trilyun sel otak saat itu juga.”
-> TIPS TUMBUH KEMBANG ANAK DARI DOKTER ANAK, BACA ULASANNYA DISINI : http://on.fb.me/VgyYWx
Dari beberapa artikel dan penelitian disebutkan bahwa, satu bentakan merusak milyaran sel-sel otak anak kita. Hasil penelitian Lise Gliot, berkesimpulan pada anak yang masih dalam pertumbuhan otaknya yakni pada masa golden age (2-3 tahun pertama kehidupan, red), suara keras dan membentak yang keluar dari orang tua dapat menggugurkan sel otak yang sedang tumbuh. Sedangkan pada saat ibu sedang memberikan belaian lembut sambil menyusui, rangkaian otak terbentuk indah.
Penelitian Lise Gliot ini sendiri dilakukan sendiri pada anaknya dengan memasang kabel perekam otak yang dihubungkan dengan sebuah monitor komputer sehingga bisa melihat setiap perubahan yang terjadi dalam perkembangan otak anaknya. “Hasilnya luar biasa, saat menyusui terbentuk rangkaian indah, namun saat ia terkejut dan sedikit bersuara keras pada anaknya, rangkaian indah menggelembung seperti balon, lalu pecah berantakan dan terjadi perubahan warna. Ini baru teriakan,” ujarnya.
Dari hasil penelitian ini, jelas pengaruh marah terhadap anak sangat mempengaruhi perkembangan otak anak. Jika ini dilakukan secara tak terkendali, bukan tidak mungkin akan mengganggu struktur otak anak itu sendiri. “Makanya, kita harus berhati-hati dalam memarahi anaknya,” Tidak hanya itu, juga mengganggu fungsi organ penting dalam tubuh. Tak hanya otak, tapi juga hati, jantung dan lainnya.
Teriakan dan Bentakan menghasilkan gelombang suara. Ya, hampir semua orang mengetahui itu. Yang belum banyak diketahui orang banyak adalah, bentakan yang disertai emosi seperti marah menghasilkan suatu gelombang baru.
Emosi negatif seperti marah mempunyai gelombang khusus yang merupakan gelombang yang dipancarkan dari otak. Gelombang ini dapat bergabung dengan gelombang suara orang yang berteriak. Nah, gabungan gelombang suara dan gelombang emosi marah ini menghasilkan gelombang ketiga dengan efek yang khusus.
Efek dari gelombang ketiga ini adalah sifat destruktifnya terhadap sel-sel otak orang yang dituju. Dalam satu kali bentakan saja, sejumlah sel-sel otak orang yang dijadikan target akan mengalami kerusakan saat dia terkena gelombang ini, baik bila dia mendengar suaranya atau pun tidak. Hal ini karena gelombang ketiga ini tetap merambat sebagaimana dia gelombang suara tapi langsung ditangkap oleh otak sebagaimana gelombang otak.
Efek kerusakan pada sel-sel otak akan lebih besar pada anak-anak yang dijadikan sasaran bentakan ini. Pada remaja dan orang dewasa mengalami kerusakan yang tidak sebesar anak-anak, tapi tetap saja terjadi kerusakan.
Efek jangka panjangnya dapat dilihat pada orang-orang yang sering mengalami bentakan di masa lalunya. Mereka lebih banyak melamun serta termasuk lambat dalam memahami sesuatu. Orang-orang ini biasanya mudah meluapkan emosi negatif seperti marah, panik atau sedih. Mereka biasanya seringkali mengalami stress hingga depresi dalam hidup, karena kesulitan memahami pola-pola masalah yang mereka hadapi. Semuanya akibat dari sel-sel otaknya yang aktif lebih sedikit dari yang seharusnya.
Oleh karena itu, sebagai orang tua, pendidik, ataupun orang yang lebih tua dari ‘mereka’, sebaiknya memilih sikap yang lebih kreatif dalam menghadapi tingkah anak yang mungkin kurang baik. Seringkali orang tua bukan mencegah, mengarahkan, dan membimbing sebelum kesalahan terjadi. Seharusnya orang tua mempertimbangkan tingkat perkembangan kejiwaan anak, sebelum membuat aturan. Jangan menyamakan anak dengan orang dewasa. Orang tua hendaknya menyadari bahwa dunia anak jauh berbeda dengan orang dewasa. Jadi, ketika menetapkan apakah perilaku anak dinilai salah atau benar, patuh atau melanggar, jangan pernah menggunakan tolok ukur orang dewasa.
Harus diakui, orang tua yang habis kesabarannya sering membentak dengan kata-kata yang keras bila anak-anak menumpahkan susu di lantai, terlambat mandi, mengotori dinding dengan kaki, atau membanting pintu. Sikap orang tua tersebut seperti polisi menghadapi penjahat. Sebaliknya, orang tua sering lupa untuk memberikan perhatian positif ketika anak mandi tepat waktu, menghabiskan susu dan makanannya, serta memberesi mainannya. Padahal seharusnya, antara perhatian positif dengan perhatian negatif harus seimbang.
Mari yuk selalu memberi pujian tulus dan pelukan kasih sayang kepada anak-anak kita agar kelak menjadi anak yang cerdas berjiwa penuh kasih sayang
Sumber : muslimuna com
SHARE YA BUNDA 
-> CARA MEMAKSIMALKAN TUMBUH KEMBANG ANAK, BACA ULASAN LENGKAP DISINI : http://on.fb.me/VgyYWx

Senin, 18 Maret 2013

Agar Mata Bayi Tetap Berbinar



Jika mata bayi anda kelihatan kotor, tak usah khawatir. Asal tahu caranya, mata mungil bayi anda bisa “bersinar” lagi.
Mata adalah jendela untuk melihat dunia. Jadi sudah sepatutnya anda tidak mengabaikan kondisi mata si kecil. Tentu saja ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan.
Cari penyebabnya
Penyebab “redupnya” mata bayi bisa beragam. Untuk memastikannya, berkonsultasilah dengan dokter anak anda. Dengan demikian, tindakan yang dilakukan benar-benar tepat.
Siap-siap dulu sebelumnya
Tangan anda harus bersih. Ini untuk menjaga kuman-kuman yang “nakal” ikut-ikutan masuk ke mata mungilnya.
Gunakan kapas bulat yang lembut, sebab “serpihan” kapas tidak akan menempel di mata dan menimbulkan iritasi.
Celup kapas bulat dalam air hangat, agar tidak terjadi iritasi saat membersihkan mata.
Rajin-rajinlah membersihkan matanya, minimal berbarengan saat anda membersihkan tubuhnya di pagi dan sore hari.
Ganti kapas setiap kali membersihkan mata bayi, agar kotoran mata yang sudah terambil tidak mengenai matanya lagi. Tindakan ini juga mencegah kontaminasi kuman dari satu mata ke mata lainnya.
Penyebabnya
Sebelum berusia 48 jam. Biasanya akibat kontaminasi cairan ketuban atau darah seusai persalinan. Kotoran matanya akan berwarna kecokelatan, tapi tidak berbau.
Setelah usianya 48 jam. Ini karena infeksi. Umumnya, kotoran mata akan berwarna kuning kehijauan dan berbau. Infeksi bisa juga ditandai radang pada mata, berupa bengkak dan berwarna kemerahan.
Sumbatan pada saluran air mata . Terjadi karena ada sumbatan di saluran air mata, sehingga air mata menggenang dan debu yang beterbangan di udara lengket di mata. (yz/Ayahbunda)

Bayi Kurang Gizi Salah Ibu



Menentukan waktu yang tepat memberikan makanan tambahan untuk bayi perlu diperhitungkan. Sebab terlalu cepat memperkenalkan makanan Pendamping ASI (PASI) berakibat buruk pada bayi karena menurunkan konsumsi ASI-nya dan menganggu kerja organ pencernaannya sehingga ia bisa kena diare.
Sementara bila PASI diberikan terlambat juga akan menyebabkan anak kekurangan gizi bila terjadi dalam waktu panjang. Lantas kapan waktu paling tepat memberikan makanan tambahan pada bayi?
“Saat bayi berusia empat bulan ketika pencernaannya mulai kuat. Jangan sampai bayi kekurangan gizi karena terlalu lambat diperkenalkan dengan makanan pendamping ASI,” jawab dr Indra Widjaja Himawan SpA.
Dipilihkan waktu usia 4 bulan karena pada dasarnya cadangan vitamin dan mineral dalam tubuh bayi yang didapat dari ibu semasa dalam kandungan dan selama usia tiga bulan sejak lahir sudah mulai menurun.
Sedangkan bersamaan dengan pertambahan usianya, kandungan vitamin A dan C serta zat besi dalam ASI sudah menurun. Karena itu sejak usia empat bulan sudah perlu diberikan makanan tambahan yang mengandung vitamin dan mineral, selain tetap memberikan ASI.
Karena sifatnya hanya sebagai pendamping, maka makanan tambahan itu perannya tak boleh sampai menggantikan peran ASI. Bahkan kalau bisa, sampai usia bayi 2 tahun atau 24 bulan ia masih mendapatkan ASI dari ibunya. Mengingat tingginya kandungan zat gizi dalam ASI yang tak tergantikan dengan susu formula sekalipun.
“Seperti sudah sering saya katakan, susu sapi hanya untuk anak sapi, dan yang terbaik untuk bayi adalah ASI eksklusif dari ibunya,” tegas dr Indra. Dikatakan, baik susu formula ataupun sari buah sebagai makanan pendamping, keduanya harus diberikan dengan kekentalan sesuai aturan dan jumlahnya sesuai umur. Bila makanan PASI ini terlalu kental bayi akan cepat haus.
Sementara pemberian susu yang kekentalan terus-menerus dan berlebihan akan membuat bayi kegemukan yang berikutnya akan mendatangkan masalah baru yang lebih besar. Yang pasti, PASI sebaiknya tidak berikan mendekati waktu makan karena bisa menghilangkan selera makan bayi pada makanan utamanya, ASI. (cy)