Senin, 18 Maret 2013

Kehamilan, Momen Memperkuat Hubungan



Masa kehamilan bisa dijadikan momen baik untuk memperkuat dan mempererat jalinan hubungan dengan suami.
Kehamilan merupakan peristiwa yang membahagiakan suami-istri yang menginginkan. Kehadiran anak merupakan keputusan bersama yang dipertimbangkan secara matang baik oleh calon ibu maupun ayah. Namun kehamilan memunculkan perubahan.
Di awal kehamilan, misalnya, calon ibu mengalami perubahan fisik dan juga emosi. Tak heran bila tiba-tiba ibu hamil merasa sangat senang, namun dalam sekejap merasa kesal sehingga ingin menangis. Tak jarang pula, calon ibu dilanda perasaan kehilangan selera makan, mual, atau tak nyenyak tidur.
Perubahan-perubahan yang terjadi ini kerap kali menimbulkan berbagai masalah, baik bagi calon ibu maupun ayah sehingga tak jarang menimbulkan perselisihan, perbedaan persepsi, kesalahpahaman yang bisa merenggangkan relasi suami-istri. Padahal, kehamilan yang merupakan peristiwa bahagia ini seharusnya menjadi momen asyik untuk memperkuat hubungan suami dan istri.
Utarakan perasaan berdua
Untuk mengatasi berbagai perubahan selama kehamilan, ada baiknya calon ibu dan ayah berbagi perasaan. Anda berdua tak perlu malu atau segan mengungkapkan perasaan cemas, khawatir, maupun rasa takut yang menghantui masing-masing. Keterbukaan dan juga komunikasi yang baik memudahkan anda berdua mengatasi kegalauan dan kesalahpahaman yang mungkin terjadi.
Selama menjalani kehamilan, sedapat mungkin anda berdua berusaha berpikir dan bersikap positif. Kecemasan, ketidakenakan anda atau pasangan, bisa anda utarakan pada orangtua, kerabat dekat maupun sahabat. Dengan demikian anda dan pasangan tak terus menerus merasa tertekan karena rasa cemas dan khawatir yang menumpuk sehingga bisa menjadi pemicu kesalahpahaman anda dan pasangan.
Namun sebelum curhat pada pihak lain, ada baiknya anda dan pasangan ingat bahwa berbagi dan terbuka pada pasangan merupakan cara paling efektif untuk mengurangi ketegangan sebelum anda dan pasangan mencurahkan unek-unek pada orang lain.
Kemesraan berdua jangan dilupakan
Adakalanya pasangan suami istri ‘melupakan’ sementara waktu kegiatan bercinta selama hamil. Alasannya bermacam-macam. Dari perasaan calon ibu yang merasa tubuhnya tak lagi seindah sebelum hamil, hingga perasaan calon ayah yang takut kehamilan istrinya terganggu karena aktivitas bercinta Padahal tak seharusnya kehamilan ini menjadi hambatan bagi suami dan istri untuk melakukan kegiatan menyenangkan ini.
Biasanya, saat kehamilan masuk bulan kelima, emosi ibu hamil mulai stabil. Calon ibu mulai merasa nyaman dengan perubahan fisiknya. Meski sesekali masih saja sensitif, namun suasana hati lebih stabil sehingga tidak lagi marah-marah atau tiba-tiba ingin menangis tanpa alasan jelas.
Inilah momen pas bagi anda dan pasangan untuk semakin memupuk dan mempererat hubungan berdua. Tak ada salahnya anda berdua memenuhi hasrat bercinta. Namun hendaknya, suami melakukannya dengan lembut, sabar dan mengerti keadaan istri saat ini. Tak ada salahnya pula bila istri yang tengah hamil mengingatkan suami agar jangan menindih perut maupun dadanya.
Selain bercinta, anda berdua dapat melakukan berbagai kegiatan romantis lain. Misalnya saja suami dengan ikhlas dan senang memijat lembut atau pun mengusap-usap beberapa bagian tubuh istrinya yang tengah hamil secara perlahan-lahan hingga rasa penat istri berkurang. (cy/Ayahbunda)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar