Senin, 18 Maret 2013

Coklat Ancam Gigi Anak-Anak



Anak-Anak pada umumnya menyukai dan mencari permen coklat. Kendati orangtua sudah menyembunyikan, namun mereka akan terus 'berjuang' untuk memperolehnya, terutama ketika merayakan pesta istimewa, misalnya ulang tahun, Paska, Natal dan Idul Fitri.
Sepekan sebelum hari-hari besar keagamaan, banyak toko dan pasar swalayan menjual aneka permen coklat. Di Eropa dan Amerika kalau orangtua mengajukan pertanyaan seputar makna perayaan Paska dan Natal, anak-anak akan menjawab permen coklat.
Banyak orangtua menyadari bahwa permen coklat berdampak buruk bagi kesehatan gigi, dan berupaya keras untuk membatasi konsumsi coklat pada anak-anak. Bagaimana cara membujuk anak untuk bersedia mengkonsumsi makanan yang sehat?
Risiko terbesar yang perlu mendapat perhatian orangtua, yakni kerusakan gigi pada anak. Untuk itu, berapa banyak dan berapa kali dalam sehari anak makan permen harus diperhatikan. Orangtua perlu menjelaskan kepada anak manfaat menjaga kesehatan gigi.
Orangtua juga dapat membatasi anak agar tidak terlalu banyak makan coklat, kalau perlu beri batasan waktunya, misalnya satu kali dalam satu pekan, atau setiap perayaan pada hari-hari istimewa. Biasakan anak menggosok gigi sebelum tidur malam, terlebih setelah mereka makan permen atau coklat, untuk menghilangkan kadar gula yang melekat pada gigi. (yz)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar